• --
INFO
  • ************ SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI DESA PRAGEN KECAMATAN PAMOTAN KABUPATEN REMBANG ************** FB : DESA PRAGEN *********** TWITTER : PRAGEN-OFFICIAL MENTE ************ IG : @Desapragen ************ YOUTUBE : PRAGEN UPDATE ************** LINE/WA 082261168778

POSBINDU DESA PRAGEN

18 Juli 2022 ghery Berita Lokal Dibaca 583 Kali

Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (POSBINDU-PTM) adalah kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko PTM terintegrasi (Penyakit jantung ,diabetes, penyakit paru,asma,dan kanker) serta gangguan akibat kecelakaan dan tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan.

Manfaat dari Posbindu adalah pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang
menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi
mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia sehingga lebih percaya
diri dihari tuanya.
Posbindu inimerupakan bentuk pendekatan proaktif untuk mendukung
peningkatan kualitas hidup dan kemandirian usia lanjut yang mengutamakan
aspek proakyif dan preventif. Disamping aspek kuratif dan rehabilitative
posbindu mempunyai manfaat sebagai berikut :
a. Memberikan semangat hidup bagi usia lanjut
b. Memberikan keringanan biaya pelayanan kesehatan bagi keluarga yang
tidak mampu
c. Memberikan bimbingan pada usia lanjut dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatanya, agar tetap sehat dan mandiri. (Depkes,
2007)

  1. Tujuan Posbindu
    a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga
    terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
    b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran masyarakat dalam
    pelayanan posbindu untuk meningkatkan komunikasi.
    c. Mengurangi angka kematian lansia di masyarakat.
    d. Meningkatkan kemampuan petugas puskesmas dalam pembinaan kesehatan
    usia lanjut yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
    pengendalian, pemantauan dan penilaian termasuk pembinaan dan
    pengembangan.
    e. Meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan pelayanan kepada usia
    lanjut.
    f. Meningkatkan kemampuan petugas puskesmas untuk menggalang peran serta
    masyarakat dalam pembinaan kesehatan usia lanjut.
    g. Meningkatkan peran serta usia lanjut, keluarga, kader, organisasi sosial dan
    lembaga swadaya masyarakat dalam penyelenggaraan pembinaan kesehatan
    usia lanjut.
  2. Strategi Pembinaan
    Strategi pembinaan kesehatan usia lanjut dilaksanakan sebagai berikut:
    a. Menyesuaikan perencanaan pembinaan kesehatan usia lanjut dalam
    perencanaan puskesmas.
    b. Menyesuaikan pengorganisasian dan pelaksanaan pembinaan kesehatan usia
    lanjut dengan kegiatan pokok lainnya.
    c. Melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan usia
    lanjut sesuai kondisi dan kebutuhan setempat.
    d. Mendorong terwujudnya peran serta masyarakat khususnya dalam pembinaan
    kesehatan usia lanjut melalui swadaya masyarakat, PKK, organisasi lainnya.
  3. Sasaran Posbindu
    a. Sasaran langsung kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun) kelompok usia
    lanjut (60 tahun ke atas) kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun
    ke atas)
    b. Sasaran tidak langsung, yang meliputi keluarga dimana usia lanjut berada,
    masyarakat di lingkungan usia lanjut, organisasi sosial yang peduli terhadap
    pembinaan kesehatan usia lanjut, petugas lain yang menangani Kelompok
    Usia Lanjut dan masyarakat luas.
  4. Langkah – langkah
    Langkah-langkah yang ditempuh dalam pembinaan kesehatan usia lanjut
    sebagai berikut:
    a. Perencanaan
    1) Informasi pembinaan kesehatan usia lanjut.
    2) Membuat kesepakatan tentang pelaksanaan pembinaan kesehatan usia
    lanjut.
    3) Melakukan pembimbingan pembinaan kesehatan usia lanjut kepada staf
    puskesmas.
    4) Membuat rencana kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut.
    5) Melakukan pendekatan lintas jalur tingkat kecamatan dan desa termasuk
    lembaga swadaya masyarakat dan LKMD untuk menginformasikan dan
    menjelaskan perannya dalam pembinaan kesehatan usia lanjut.
    6) Melakukan survei mawas diri bersama tenaga kecamatan dan desa
    setempat untuk mengenal masalah yang berkaitan dengan kesehatan usia
    lanjut.
    7) Melakukan musyawarah masyarakat desa untuk mencapai kesepakatan
    tentang upaya yang akan dilakukan.
    8) Membentuk kelompok kerja/tim kerja dalam pembinaan kesehatan usia
    lanjut.
    9) Mendorong pembentukan dan pengembangan pembinaan kesehatan usia
    lanjut di masyarakat secara mandiri.
    b. Pelaksanaan
    Pelaksanaan kegiatan mencakup secara umum kegiatan pelaksanaan
    promotif dan preventif:
    1) Kegiatan Promotif
    Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup
    para usia lanjut agar merasa tetap dihargai dan tetap berguna . upaya
    promotif juga ditunjukan kepada keluarga dan masyarakat di lingkungan
    usia lanjut. Kegiatan ini berperan upaya penyuluhan mengenai perilaku
    hidup sehat , pengetahuan tentang gizi usia lanjut, pengetahuan tentang
    proses denegeratif yang akan terjadi pada usia lanjut, upaya meningkatkan
    kesegaran jasmani serta upaya lain yang dapat memelihara kemandirian
    serta produktifitas usia lanjut.
    2) Kegiatan preventif
    Upaya yang dilakukan bertujuan untuk mencegah sedini mungkin
    terjadinya penyakit dan komplikasi yang di akibatkan oleh proses
    degeneratif. Kegiatan yang di lakukan berupa deteksi dini kesehatan usia
    lanjut yang dapat dilakukan di kelompok, puskesmas.
  5. Mekanisme Posbindu
    Penyelenggaraan posyandu lansia dilaksanakan oleh kader kesehatan yang
    terlatih, tokoh dari PKK dan tokoh masyarakat dibantu oleh tenaga kesehatan
    dari puskesmas.Posyandu lansia di selenggarakan berdasarkan mekanisme dan
    kebijakan pelayanan kesehatan suatu wilayah. Ada yang menyelenggarakan
    posyandu lansia dengan system 5 meja, dengan kegiatan sebagai berikut :
    a. Tahap Meja Satu
    Pendaftaran dilakukan sebelum pelaksanaan pelayanan
    b. Tahap Meja Kedua
    Pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usia lanjut, serta penimbangan
    berat badan dan pengukuran tinggi badan.
    c. Tahap Meja Ketiga
    Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan status
    mental.
    d. Tahap Meja Keempat
    Pemeriksaan air seni dan kadar darah (laboratorium sederhana)
    e. Tahap Meja Kelima
    Pemberian penyuluhan dan konseling
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun)
Formulir Komentar (Komentar baru terbit setelah disetujui Admin)
CAPTCHA Image
Isikan kode di gambar